MOBILE LEARNING
v Pengertian
Mobile Learning
M-Learning (mobile learning) adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang melibatkan device bergerak seperti telepon genggam, PDA,
Laptop dan tablet PC, dimana pembelajar dapat mengakses materi, arahan dan
aplikasi yang berkaitan dengan pelajaran tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu,
dimanapun dan kapanpun mereka berada.
Mobile learning didefinisikan oleh Clark Quinn (Quinn 2000)
sebagai : … The intersection of mobile computing and e-learning: accessible resources
wherever you are, strong search capabilities, rich interaction, powerful
support for effective learning, and performance-based assessment. E-learning
independent of location in time or space. Berdasarkan definisi tersebut, mobile
learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut mobile learning membawa manfaat
ketersediaan materi ajar yang dapat di akses setiap saat dan visualisasi materi
yang menarik.
Mobile learning mengacu kepada penggunaan perangkat/divais
teknologi informasi (TI) genggam dan bergerak, seperti PDA, telepon genggam,
laptop dan tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran. M-learning merupakan
bagian dari electronic learning (e-learning), sehingga dengan sendirinya juga
merupakan bagian dari distance learning (d-learning) .
Beberapa kemampuan penting yang harus disediakan oleh
perangkat pembelajaran m-learning adalah adanya kemampuan untuk terkoneksi ke
peralatan lain terutama komputer, kemampuan menyajikan informasi pembelajaran
dan kemampuan untuk merealisasikan komunikasi bilateral antara pengajar dan
pembelajar. M-learning adalah pembelajaran yang unik karena pembelajar dapat
mengakses materi pembelajaran, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran,
kapanpun dan dimanapun. Hal ini akan meningkatkan perhatian pada materi
pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi pervasif, dan dapat mendorong
motivasi pembelajar kepada pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning).
Selain itu, dibandingkan pembelajaran konvensional, m-learning memungkinkan
adanya lebih banyak kesempatan untuk kolaborasi secara langsung dan
berinteraksi secara informal diantara pembelajar.
v Kelebihan
dan Kekurangan M-learning
Beberapa
kelebihan m-learning dibandingkan dengan pembelajaran lain adalah sebagai
berikut.
Dapat digunakan dimanapun dan kapanpun. Kebanyakan divais bergerak memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding harga PC desktop. Ukuran perangkat yang kecil dan ringan daripada PC desktop. Diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena m- learning memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dapat digunakan dimanapun dan kapanpun. Kebanyakan divais bergerak memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding harga PC desktop. Ukuran perangkat yang kecil dan ringan daripada PC desktop. Diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena m- learning memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
v keterbatasan-keterbatasan
M-learning memiliki
M-learning memiliki keterbatasan
terutama dari sisi perangkat/media belajarnya. Keterbatasan perangkat
bergerak antara lain sebagai berikut :
1.
Kemampuan prosesor
2.
Kapasitas memori
3.
Layar tampilan
4.
Catu daya
5.
Perangkat I/O
Kekurangan m-learning sendiri sebenarnya lambat laun akan
dapat teratasi khususnya dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Kecepatan
prosesor pada divais semakin lama semakin baik, sedangkan kapasitas memori,
terutama memori eksternal, saat ini semakin besar dan murah. Layar tampilan
yang relatif kecil akan dapat teratasi dengan adanya kemampuan divais untuk
menampilkan tampilan keluaran ke TV maupun ke proyektor. Masalah media
input/output yang terbatas (hanya terdiri beberapa tombol) akan teratasi dengan
adanya teknologi layar sentuh (touchscreen) maupun virtual keyboard.
Keterbatasan dalam ketersediaan catu daya akan dapat teratasi dengan
pemanfaatan sumber daya alternatif yang praktis, mudah didapat dan mudah
dibawa, seperti baterai cair, tenaga gerak manusia, tenaga matahari dan
lain-lain.
v Konten Pembelajaran M-Learning
Konten pembelajaran dalam m-learning memiliki jenis
bermacam-macam. Konten sangat terkait dengan kemampuan divais untuk menampilkan
atau menjalankannya. Keragaman jenis konten ini mengharuskan pengembang untuk
membuat konten-konten yang tepat dan sesuai dengan karakteristik divais maupun
pengguna.
Kebanyakan divais saat ini telah mendukung penggunaan teks.
Hampir semua telepon seluler yang beredar saat ini telah mendukung penggunaan
SMS. Kebutuhan memori yang relatif kecil memuat konten berbasis teks lebih
mudah diimplementasikan. Namun, keterbatasan jumlah karakter yang dapat
ditampilkan harus menjadi pertimbangan dalam menampilkan konten pembelajaran
sehingga perlu strategi khusus agar konten pembelajaran dapat disampaikan
secara tepat dan efektif meskipun dengan keterbatasan ini. Salah satu contoh
aplikasi pembelajaran berbasis teks/SMS adalah Study TXT yang dikembangkan di
salah satu Universitas di Selandia baru.
Divais bergerak yang ada sekarang telah banyak mendukung
pemakaian gambar. Kualitas gambar yang dapat ditampilkan dapat beragam dari
tipe monokrom sampai gambar berwarna berkualitas tinggi tergantung kemampuan
divais. File gambar yang didukung oleh divais umumnya bertipe PNG, GIF, JPG.
Penggunaan gambar sebagai konten pembelajaran biasanya digabungkan dengan
konten lain, misalnya teks.
Banyak perangkat bergerak saat ini telah mendukung penggunaan
audio. Beberapa tipe file yang biasanya digunakan di lingkungan divais bergerak
antara lain rm, mp3, amr dan lain-lain. Oleh karena file audio biasanya
memiliki ukuran yang cukup besar, menyebabkan file audio tersebut harus diolah
terlebih dahulu sehingga dapat digunakan di lingkungan divais bergerak yang
memiliki kapasitas memori yang relatif kecil.
Meski dalam kualitas dan ukuran yang terbatas, beberapa tipe divais bergerak telah mampu memainkan file video. Format file yang didukung oleh divais bergerak antara lain adalah 3gp, MPEG, MP4, dan lain-lain. Sama seperti file audio, kebanyakan file video memiliki ukuran yang cukup besar sehingga harus dikonversi dan disesuaikan dengan keterbatasan divais.
Meski dalam kualitas dan ukuran yang terbatas, beberapa tipe divais bergerak telah mampu memainkan file video. Format file yang didukung oleh divais bergerak antara lain adalah 3gp, MPEG, MP4, dan lain-lain. Sama seperti file audio, kebanyakan file video memiliki ukuran yang cukup besar sehingga harus dikonversi dan disesuaikan dengan keterbatasan divais.
Konten yang cukup menarik adalah aplikasi perangkat lunak
yang dipasang pada divais. Perangkat lunak dapat dikostumisasi sesuai kebutuhan
sehingga akan lebih mudah dan intuitif untuk digunakan. Aplikasi perangkat
lunak ini juga mampu menggabungkan konten-konten lain seperti teks, audio dan
video sehingga menjadi lebih interaktif. Jenis aplikasi yang saat ini banyak
digunakan antara lain aplikasi berbasis WAP/WML, aplikasi Java, aplikasi
Symbian, dan lain-lain.
M-learning akan cukup tepat jika diterapkan di lingkungan
dimana komputer aided learning tidak tersedia. Hal ini dikarenakan pengguna
yang telah terbiasa dengan penggunaan PC sebagai media belajarnya, ternyata
lebih suka tetap memakai PC, sedangkan mereka yang tidak familiar dengan PC
merasa penggunaan divais bergerak lebih atraktif dan lebih dapat diterima.
Sistem yang optimal adalah menggabungkan m-learning dengan e-learning, dimana
ada alternatif proses pembelajaran dilakukan dengan perangkat komputer dan
divais bergerak atau digabungkan dengan sistem tradisional.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
m-learning adalah bahwa tidak semua konten pembelajaran konvensional maupun
konten pembelajaran e-learning akan dapat ditransformasikan ke dalam konten
m-learning.