MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN
INTERAKTIF
Oleh : Lilis Nurwati
Nim : 11867007
STKIP-Garut
Multimedia
terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia
interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi
dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia
interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang
dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah
pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain.
Pendekatan
pembelajaran dengan pemanfaatan ICT salah satunya adalah melalui sistem modul
interaktif berbasis komputer. Modul ini memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar secara mandiri sesuai dengan percepatan pembelajaran
masing-masing. Modul sebagai alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi,
metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis
dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Penyusunan
bahan ajar atau modul berdasarkan hasil analisis kompetensi, agar peserta didik
dapat belajar secara efektif dan efisien. Dalam banyak hal, bahan ajar atau
modul yang disusun secara manual tidak mampu mengatasi permasalahan belajar
yang dihadapi peserta didik, untuk secara mudah dan cepat mencapai kompetensi
yang ingin dicapai, untuk itu perlu dikembangkan alternatif bahan ajar atau
modul yang mengakomodasi kebutuhan belajar siswa.
Modul
multimedia interaktif merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi
materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara
sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi mata pelajaran
yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Multimedia
interaktif sebagai bahan ajar bertujuan: (1) memperjelas dan memermudah
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera para
siswa, (3) dapat digunakan secara tepat
dan bervariasi, seperti: meningkatkan motivasi dan gairah belajar para siswa
untuk menguasai pelajaran secara utuh, mengembangkan kemampuan siswa dalam
berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya terutama
bahan ajar yang berbasis ICT, memungkinkan siswa belajar secara mandiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya. Dan memungkinkan para siswa untuk dapat mengukur
atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.
Pembelajaran berbantuan komputer juga dapat
mengatasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
Ø Terbatasnya
waktu yang tersedia bagi siswa untuk berkonsultasi dengan guru mengenai materi
pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Ø Jumlah
siswa yang terlalu banyak menyebabkan kurang tersedianya komentar atau jawaban
yang cukup jelas dari guru atas pertanyaan yang diajukan oleh siswa secara
individual.
Ø Tidak
tersedianya bantuan secara langsung dari
guru kepada siswa yang sedang menghadapi masalah yang berhubungan dengan materi
pelajaran.
Ø Jumlah
siswa yang banyak memiliki kecenderungan terjadinya lagiasi atau penjiplakan
oleh siswa pada saat mereka dihadapkan pada suatu masalah yang menuntut merreka
menyelesaikan secara individual.
Ø Kurangnya
kegiatan praktek langsung yang dapat mengasah keterampilan siswa.
Ø Menjembatani
keterbatasan guru sebagai tenaga pengajar yang mengalami hambatan untuk datang
dan mengajar sebagaimana mestinya atau jam mengajar sangat padat sehingga
kegiatan pembelajaran tidak dapat
dilakukan secara konvensional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar