Senin, 30 Juli 2012

tugas ke-6 (MPI)


MULTIMEDIA
PEMBELAJARAN INTERAKTIF
Oleh : Lilis Nurwati
Nim : 11867007
STKIP-Garut
Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain.
Pendekatan pembelajaran dengan pemanfaatan ICT salah satunya adalah melalui sistem modul interaktif berbasis komputer. Modul ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan percepatan pembelajaran masing-masing. Modul sebagai alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Penyusunan bahan ajar atau modul berdasarkan hasil analisis kompetensi, agar peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Dalam banyak hal, bahan ajar atau modul yang disusun secara manual tidak mampu mengatasi permasalahan belajar yang dihadapi peserta didik, untuk secara mudah dan cepat mencapai kompetensi yang ingin dicapai, untuk itu perlu dikembangkan alternatif bahan ajar atau modul yang mengakomodasi kebutuhan belajar siswa.
Modul multimedia interaktif merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi mata pelajaran yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Multimedia interaktif sebagai bahan ajar bertujuan: (1) memperjelas dan memermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera para siswa,   (3) dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti: meningkatkan motivasi dan gairah belajar para siswa untuk menguasai pelajaran secara utuh, mengembangkan kemampuan siswa dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya terutama bahan ajar yang berbasis ICT, memungkinkan siswa belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Dan memungkinkan para siswa untuk dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.



 Pembelajaran berbantuan komputer juga dapat mengatasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
Ø  Terbatasnya waktu yang tersedia bagi siswa untuk berkonsultasi dengan guru mengenai materi pelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Ø  Jumlah siswa yang terlalu banyak menyebabkan kurang tersedianya komentar atau jawaban yang cukup jelas dari guru atas pertanyaan yang diajukan oleh siswa secara individual.
Ø  Tidak tersedianya bantuan  secara langsung dari guru kepada siswa yang sedang menghadapi masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran.
Ø  Jumlah siswa yang banyak memiliki kecenderungan terjadinya lagiasi atau penjiplakan oleh siswa pada saat mereka dihadapkan pada suatu masalah yang menuntut merreka menyelesaikan secara individual.
Ø  Kurangnya kegiatan praktek langsung yang dapat mengasah keterampilan siswa.
Ø  Menjembatani keterbatasan guru sebagai tenaga pengajar yang mengalami hambatan untuk datang dan mengajar sebagaimana mestinya atau jam mengajar sangat padat sehingga kegiatan pembelajaran tidak  dapat dilakukan secara konvensional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar